NPM : 54413499
Kelas : 1IA10
Korean
Is More Popular In Indonesia Than Japan
Budaya korea adalah salah
satu budaya yang cukup banyak memberikan pengaruh kepada para remaja Indonesia.
Salah satu dampak kebudayaan korea yang nampak sekali di Indonesia adalah
kemunculan boyband atau girlband Indonesia di tanah air. Boyband atau girlband
tanah air ini juga turut memeriahkan perindustrian musik Indonesia dengan gaya
musik dan penampilan mereka yang terinspirasi dari boyband atau girlband Korea.
Budaya korea juga memiliki
dampak negatif dan positif bagi para remaja Indonesia. Salah satu dampak
positif dari budaya korea adalah para remaja Indonesia dapat mengetahui
kebudayaan dari negara lain. Adapun dampak negatif dari masuknya budaya
korea ke Indonesia adalah adanya beberapa kebiasaan dari Korea yang tidak bisa
diterapkan di Indonesia, ditiru oleh para remaja Indonesia.
Masuknya budaya korea di
Indonesia juga menjadikan beberapa orang memanfaatkan minat para remaja
Indonesia sebagai ajang untuk mencari keuntungan. Mereka menjual barang-barang
yang berbau korea seperti baju, jaket sampai tempat minuman.
Rasa antusias para remaja
Indonesia yang sangat besar terhadap budaya Korea itulah yang mendorong kita
untuk bisa meneliti tentang kehidupan mereka setelah mereka mengenal korea,
apalagi kebudayaan Korea tumbuh di Indonesia dikarenakan menjamurnya serial
drama Korea dan beberapa boyband dan girlband korea
Menurut artikel yang
berjudul Hallyu menjelaskan tentang Korean Wave. Dalam artikel tersebut
menjelaskan bahwa Korean Wave atau gelombang Korea adalah istilah yang
diberikan untuk tersebarnya budaya Korea pada berbagai negara di dunia.
Biasanya Hallyu memicu orang yang sudah terkena demam korea tertarik untuk
mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Korea.
Indonesia termasuk negara
yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat di layar televisi
Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk menayangkan informasi dan hiburan
yang berhubungan dengan Korea.
Awal kesukaan Korea
dimulai dari beberapa drama Korea yang sering disiarkan di stasiun TV
Indonesia, masyarakat Indonesia mulai mengenal para artis Korea. Tentu saja
mereka mulai mencari informasi tentang aktris dan aktor tersebut, sehingga
akhirnya mereka pun juga mengidolakan para penyanyi, boyband dan girlband
Korea. Untuk para penggemar Korea, mengenal budaya seperti memakai Hanbok atau
pakaian khas Korea, belajar memasak Kimchi dan mempelajari bahasanya juga
merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Akibatnya , rasa bangga dan rasa
keingintahuan mereka semakin bertambah terhadap budaya Korea.
Seiring dengan
perkembangan zaman, akhirnya para remaja Indonesia banyak yang mengikuti budaya
Korea. Salah satu contohnya adalah dengan adanya kemunculan boyband dan girlband
di Indonesia.
Artikel yang berjudul
‘Gurita’ Budaya Populer Korea di Indonesia menjelaskan tentang berbagai macam
pengaruh masuknya budaya Korea di Indonesia. Dalam artikel ini menjelaskan
bahwa dengan beralasan terinspirasi dengan boyband dan girlband Korea, lahirlah
banyak boyband dan girlband Indonesia, diantaranya Sm*sh, Max 5, 7 Icons atau
pun CherryBelle. Acara-acara televisi pun mulai mengemas program acaranya
dengan kesan Korea. Salah satunya sinetron yang dibuat Trans TV berjudul
Cinta Cenat-Cenut. Melibatkan Sm*sh sebagai pemeran utama. Sinetron tersebut menggambarkan
bagaimana gaya rambut, dandanan, fashion dan pernak-pernik Korea menjadi muatan
penting dalam garapan sinetron tersebut. Tidak ketinggalan iklan televisi pun
ikut bermain dengan melirik kesan Korea dalam tayangan iklan di televisi.
Tentunya, hal ini juga bukan merupakan hal yang buruk, karena dari ketertarikan
para remaja Indonesia pada budaya Korea dapat memberikan nilai positif pada
hubungan antarnegara namun janganlah pula kita terlalu menggemari budaya Korea
sehingga melupakan budaya Indonesia yang sudah jauh lebih dulu dikenal sebelum
budaya Korea masuk ke Indonesia.
Menurut Prasetya Pamungkas
dalam artikelnya yang berjudul Memanfaatkan Demam Korea pada Remaja Indonesia,
sisi positif atas fenomena kemunculan boyband dan girlband ini bisa dijadikan
sebagai kesempatan untuk membangkitkan sekaligus mengenalkan budaya Indonesia,
salah satunya adalah batik. Artinya masih ada beberapa boyband dan girlband
Indonesia yang masih ingin mempertahankan kebudayaan Indonesia dengan memakai
batik dalam setiap penampilannya. Meskipun begitu, masih banyak para remaja
yang tidak suka dengan kemunculan boyband dan girlband di Indonesia yang
dianggap meniru boyband dan girlband Korea. Mereka beranggapan Indonesia
tidaklah pantas mengikuti kebudayaan Korea yang sudah lama membudayakan boyband
dan girlband di negerinya sendiri.
Bagi para remaja Indonesia
yang sangat menggemari hal-hal yang berbau korea, para promotor berlomba-lomba
mengundang para boyband dan girlband dari Korea untuk datang ke Indonesia,
seperti acara Kimchi yang mendatangkan para boyband dan girlband Korea seperti
Super Junior, X-5 dan Girl’s Day bahkan ada promotor yang mampu
menyelenggarakan konser tunggal boyband Korea yang cukup terkenal di Indonesia.
Demam korea pun melanda
para remaja Indonesia, berbagai stasiun televisi Indonesia bersaing untuk
menayangkan berbagai macam acara televisi yang ada di Korea, seperti drama
korea, film korea dan musik pop korea. Hal itu membuktikan betapa besar
antusias para remaja Indonesia yang sangat menggemari Korea, bahkan mereka
mulai membuat blog dan jejaring sosial yang khusus membahas Korea.
Layaknya budaya Barat yang
berkembang di Indonesia, budaya demam Korea juga pasti memberikan pengaruh
positif dan pengaruh negatif bagi para remaja Indonesia. Beberapa dampak
positif yang dapat kita lihat adalah :
1. Belajar menabung
Para remaja Indonesia yang begitu mencintai
kebudayaan Korea pasti akan senang berburu segala hal yang berbau Korea, bahkan
tak jarang mereka rela pergi ke Korea hanya sekadar untuk membeli barang asli
dari negara tersebut. Tentulah mereka harus menabung untuk bisa pergi dan
membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Selain itu, bagi para
penggemar boyband dan girlband Korea, tentu mereka sangatlah ingin menonton
konser para boyband atau girlband idola mereka secara langsung, hal ini juga
mendorong mereka untuk belajar menabung dan menghemat uang jajan mereka
sendiri.
2. Belajar berbisnis
Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka
tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka menyediakan barang-barang yang
biasanya berhubungan dengan para penyanyi, boyband dan girlband dari Korea,
seperti mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt by
request. Selain bisa mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga bisa
belajar berbisnis.
3. Mengenal kebudayaan
Korea
Rasa antusias para remaja Indonesia terhadap drama
dan lagu-lagu Korea menyebabkan rasa keingintahuan mereka tentang budaya dan
bahasa Korea itulah membuat mereka ingin mengenal dan mempelajari budaya dan
bahasa Korea tersebut. Bahkan mereka rela kursus bahasa Korea agar bisa
mempelajari huruf hangeul dan berbahasa Korea. Selain itu, mereka juga tak malu
kalau harus mengikuti budaya Korea dengan memakai Hanbok atau pakaian khas
Korea.
4. Menambah teman dan
pengalaman
Para remaja yang mencintai musik Korea akan membentuk
komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya mereka akan membentuk beberapa
kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok
ini dinamakan fandom. Mereka bisa saling bertukar informasi, membuat suatu
acara pertemuan sesama para Kpopers (fanmeeting), mereka bisa belajar bahasa
Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam acara fanmeeting tersebut.
Selain itu, para penggemar Korea biasanya gemar
sekali membaca dan membuat FF. FF atau Fan fiction adalah sebuah cerita fiksi
yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah
ada. Fanfic biasanya berlaku untuk film, komik, novel, selebritis dan karakter
terkenal lainnya. Selain bisa menyenangkan pembaca, fanfic juga dapat membuat
para penggemar Kpopers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita fiksi
tersebut.
Adapun dampak negatif munculnya demam Korea di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi kepada musik K-pop,
drama Korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea, membuat mereka
mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekadar membeli DVD, menonton konser, dan
pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-barang asli Korea. Meskipun mereka
menabung untuk mendapatkan barang-barang tersebut, namun hal itu juga bukanlah
hal yang baik karena uang yang begitu banyak dikumpulkan terbuang sia-sia hanya
untuk sesuatu yang tidak perlu.
2. Munculnya Fanwar
Setiap orang mempunyai selera musik yang berbeda.
Karena ada perbedaan selera musik atau perbedaan suatu kegemaran itulah yang
membuat masing-masing fandom pasti juga mempunyai antis atau orang yang tidak
menyukai suatu boyband atau girlband tersebut. Perbedaan itulah yang memicu
suatu fanwar atau peperangan antar fans. Biasanya hal ini banyak terjadi di
dunia maya.
Terlebih lagi, akibat kemunculan para boyband dan girlband
Indonesia yang mengikuti gaya Korea, membuat para Kpopers kurang menyukai
Ipopers (pecinta boyband dan girlband Indonesia). Para Kpopers menganggap para boyband
dan girlband Indonesia meniru kebudayaan Korea, sedangkan para Ipopers menuduh
Kpopers tidak mencintai produk lokal. Hal ini menjadikan perseteruan yang
sangat sengit antara pecinta musik Korea dengan pecinta musik Indonesia.
Tentulah hal ini bukan hal yang baik bagi para remaja
karena mereka menjadi terbiasa untuk berkelahi dan merasa paling hebat dalam
suatu hal.
3. Munculnya unsur
pornografi dan pornoaksi
Selain bergaya hidup boros dan sering fanwar, para
pecinta Korea yang gemar sekali membaca ataupun menulis FF, mulai mengembangkan
gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi biasa menjadi fanfic yang ceritanya
mengandung unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NC atau FF No Child, biasanya
FF NC diberikan rating sesuai dengan batas usia yang boleh membacanya, mulai
dari rating 17+ , 21+ sampai 25+. FF jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di
dalam blog atau bahkan di dalam situs jejaring sosial Facebook. Walaupun ada
beberapa blog yang masih memperhatikan moral para remaja Indonesia dengan
memberikan password untuk FF NC , namun tak jarang pula anak-anak yang masih di
bawah umur memaksa untuk membacanya dan mengetahui passwordnya. Hal ini akan
menjadi semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita seperti itu adalah
anak-anak di bawah usia 17 tahun.
Selain FF NC, para pecinta Korea juga gemar membuat
FF yuri dan FF yaoi, FF yuri dan yaoi adalah cerita fiksi yang mengisahkan
tentang percintaan sesama jenis. Tentu hal ini sangat merusak mental dan moral
para remaja Indonesia yang akhirnya dapat berakibat ke dalam kehidupan mereka
sehari-hari, mereka bisa menganggap percintaan sesama jenis adalah hal yang
biasa.
Sedangkan bagi para Kpopers yang pandai mengedit
foto, maka mereka akan mengedit foto(fanmade) yang mengandung unsur pornografi
dan membagikan foto-foto tersebut ke dalam situs jejaring sosial.
Akhirnya, moral para remaja pecinta Korea mulai
diracuni dengan hal yang berbau pornoaksi dan pornografi, hal ini dapat
berakibat fatal bagi para pecinta korea yang masih di bawah umur, mereka
dengan cepat bisa mengerti dan belajar tentang hal-hal yang seharusnya belum
perlu mereka ketahui. Kata-kata yang dianggap tabu untuk diucapkan di depan
umum juga dianggap biasa oleh para remaja Indonesia yang sangat mencintai Korea
itu.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk
bisa memilah-milah apa saja yang menguntungkan dalam dunia perkpopers-an dan
apa-apa saja yang harus kita hindari, apalagi dengan adanya jejaring sosial dan
blog yang dapat memberikan segala sesuatu kepada para pecinta Korea menjadikan
mereka semakin berhati-hati dalam memilih mana hal baik dan tidak baik.
KESIMPULAN
1. Demam Korea
atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini
diakibatkan karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama
melalui dunia entertainment seperti musik Kpop dan beberapa drama Korea.
2. Demam korea di
Indonesia juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia
seperti cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dappat terlihat dengan adanya
kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia. Kemunculan boyband dan girlband
di Indonesia juga cukup memberikan pengaruh pada remaja Indonesia. Bagi remaja
Indonesia yang pada dasarnya mencintai musik Indonesia, tentulah kemunculan
boyband dan girlband tanah air memberikan warna baru yang dapat meramaikan
industri musik Indonesia. Sebaliknya, bagi para remaja yang sudah lama menyukai
musik luar daerah, banyak yang beranggapan bahwa boyband dan girlband Indonesia
banyak yang menjiplak boyband dan girlband Korea yang sudah lebih dulu ada.
3. Demam Korea tentunya
juga memberikan dampak negatif dan positif bagi remaja Indonesia, mereka yang
menyukai Korea cenderung lebih boros daripada para remaja yang lebih menyukai
musik Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas dan
kadang tidak sesuai dengan kebudayaan dan tata krama Indonesia. Namun, dengan
adanya demam korea juga bisa dijadikan sebuah lapangan kerja yang cukup
menggiurkan, mengingat para peminat musik ataupun drama Korea tidaklah sedikit.
Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling
berteman dan berbagi pengalaman bersama para Kpopers lain. Tentu hal ini juga
dapat mengajarkan mereka agar bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
SARAN-SARAN
1. Ada baiknya para
remaja pecinta Korea bisa pandai memilih mana yang baik dan buruk dalam
munculnya kebudayaan Korea di Indonesia agar nantinya bisa disesuaikan dengan
kebudayaan Indonesia itu sendiri.
2. Ada baiknya para
orangtua memberikan pengawasan lebih kepada anak-anak mereka agar mereka tidak
mudah terpengaruh dengan budaya Korea yang tidak sepantasnya dilakukan di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://eka-karatika.blogspot.com/2011/11/karya-ilmiah-pengaruh-budaya-pop-.......korea.html.Pengaruh
Budaya Pop Korea Terhadap Budaya Indonesia.
http://www.iprasblog.com/apakah-fenomena-demam-korea-di-indonesia-.......berbahaya/677.
Apakah Fenomena Demam Korea di Indonesia Berbahaya?
http://www.isi-dps.ac.id/berita/%E2%80%98gurita%E2%80%99-budaya-populer-.......korea-di-indonesia.
‘Gurita’ Budaya Populer Korea di Indonesia.
http://id.post.yahoo.com/s?s=QrqNBtqpT8Su9PstTbijlA/Akb5MA.A-.......Q.dX_SksziQmOJUGToeda00g
Apaan Sich K-pop? Menurut Kamu K-pop itu Apa?
http://id.post.yahoo.com/s?s=QrqNBtqpT8Su9PstTbijlA/Aj3JPg.A8Q.lJC5Vly3R5W......._
Menurut Kamu Bagaimana Fenomena Korean Pop (K-POP) yang Sedang Melanda Negara
Kita????
http://lampung.tribunnews.com/2011/10/16/berperilaku-remaja-indonesia-berkiblat-.......ke-korea
Perilaku Remaja Indonesia Berkiblat ke Korea
http://meyhero.wordpress.com/2009/10/25/kebudayaan-korea/ Kebudayaan
Korea.
http://nurindahadepertiwi.blogspot.com/2011/01/positif-dan-negatif-pengaruh-.......budaya.html
Positif dan Negatif Pengaruh Budaya Korea di Indonesia.
http://pancipanic.blogspot.com/2011/03/pengaruh-kebudayaan-korea-terhadap.html
.Pengaruh Budaya Korea Terhadap Indonesia.
0 komentar :